Kamis, 12 Juni 2014

Peran Penting Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa

Peran Penting Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa

Oleh: Yunita Widyastuti, Publish on: 1 April 2014 00:00 wib
Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap manusia karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan masa depan seseorang. Tanpa pendidikan, seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak berkualitas, dia akan tumbuh menjadi seseorang yang tidak mengenal aturan, seenaknya sendiri, malas dan cenderung memiliki mental yang lemah, tidak memiliki daya juang positif yang akhirnya akan membuat arah hidupnya tidak jelas, tidak terkendali dan dapat terjerumus ke hal-hal negatif, seperti narkoba dan minuman keras yang menyebabkan si pemakai menjadi kecanduan, sehingga apapun caranya akan ditempuh demi mendapatkan narkoba dan minuman keras tersebut. Untuk mendapatkan narkoba dan minuman keras tersebut tentu saja tidak gratis, ada harga yang harus dibayar. Saat pecandu tersebut mulai kehabisan uang untuk membeli narkoba minuman keras, berbagai cara ditempuhnya untuk memperoleh uang guna membeli narkoba dan minuman, mulai dari menjual barang-barang yang ada di rumah sampai habis dan akhirnya melakukan tindak kejahatan mulai dari mencuri hingga merampok. Tanpa pendidikan, manusia akan sangat mudah dipengaruhi dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan pribadi, mereka sangat mudah menurut perintah dari para provokator yang hendak menghancurkan bangsanya seperti yang marak terjadi sekarang ini adalah terorisme yang banyak melibatkan anak-anak muda karena mereka sangat mudah diprovokasi dan dicuci otaknya. Selain itu, tanpa pendidikan manusia akan sangat kesulitan memperoleh pekerjaan karena tidak memiliki keahlian apapun yang menjadi tuntutan setiap instansi dalam memperoleh pekerjaan.
Menjadi bangsa yang maju dan berkembang adalah impian setiap negara di dunia. Maju dan tidaknya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Dengan pendidikan yang matang, suatu bangsa akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan tidak mudah diperbudak oleh pihak lain. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi bangsa yang ingin maju dan berkembang. Peningkatan mutu pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa. Pendidikan kita peroleh di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
  1. Lingkungan Keluarga
Pendidikan anak yang paling adalah pendidikan dalam keluarga. Pendidikan keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan karakter anak dan menjadi kunci utama dalam membentuk pribadi anak menjadi baik. Seorang anak yang dididik oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang akan merasa dihargai dan dibutuhkan, ia pun akan menyayangi keluarganya sehingga akan tercipta kondisi yang saling menghargai dan saling membantu. Kondisi tersebut sangat mendukung perkembangan anak karena orang tualah yang berperan utama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Di dalam keluarga yang penuh rasa kasih sayang, menjadikan harga diri anak dapat berkembang karena ia merasa dihargai, dicintai, dan diterima sebagai manusia. Dengan kita dihargai dan dihormati, maka kita juga dapat menghargai orang lain. Keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan anak yang memiliki kepribadian baik. Oleh karena itu, pendidikan dalam keluarga harus menjadi dasar yang kuat dalam membangun kepribadian seorang anak.
  1. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan pendidikan kedua setelah keluarga. Guru menjadi media pendidik dan sumber informasi bagi anak didik dalam memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Guru berperan memberikan bantuan, motivasi, dan tugas kepada anak untuk melatih kedisiplinan agar anak memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Di lingkungan sekolah lebih menekankan pengajaran tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan ketaatan terhadap aturan-aturan yang berlaku serta norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat sehingga anak dapat menempatkan diri dimanapun dia berada dan bagaimana bersikap yang baik, sopan, dan santun kepada siapapun terlebih kepada orang yang lebih tua.
  1. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga memiliki peran penting bagi perkembangan anak didik, karena lingkungan masyarakat dapat memberikan gambaran bagaimana hidup bermasyarakat. Anak didik berinteraksi secara langsung dengan masyarakat, sehingga masyarakat dapat menilai anak tersebut apakah dia terdidik atau tidak terdidik.
Dengan pendidikan, dalam diri anak tertanam pengetahuan yang membuat dia bisa menemukan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumnya sehingga dapat memajukan diri sendiri dan dapat dimanfaatkan dengan bijaksana. Selain itu, pendidikan juga dapat menanamkan hal-hal positif sejak dini terhadap anak didik. Melihat kondisi saat ini, anak didik sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan agar tidak ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain serta agar tidak mudah diperbudak dan dimanfaatkan oleh pihak lain.
Akan tetapi, hanya berpendidikan saja tidak cukup untuk membangun sebuah pribadi yang berkualitas. Manusia yang berpendidikan tinggi dengan IQ jenius saja tidak menjamin kemajuan bangsanya jika tidak memiliki karakter yang baik, bahkan mungkin saja malah digunakan untuk menghancurkan bangsanya demi keuntungan pribadi. Tanpa membangun pendidikan karakter, seseorang akan tumbuh menjadi seseorang yang mungkin saja pandai, tetapi miskin spiritual dan emosional. Proses pendidikan tanpa disertai pembangunan karakter, hanya sekedar menjadi sarana pelatihan dan asah otak, sedangkan tingkah laku dan moral terabaikan. Pendidikan pada dasarnya bertujuan membantu manusia menjadi cerdas dan pandai serta menjadi manusia yang baik dan bijak. Untuk menjadikan manusia cerdas dan pintar bukanlah hal yang sulit dilakukan, tetapi untuk menjadikan seseorang agar menjadi orang baik dan bijak itu bukan hal yang mudah dilakukan, bahkan dapat dikatakan sangat sulit.
Kualitas moral generasi muda saat ini boleh dikatakan menurun, oleh karena itulah perlu diselenggarakan pendidikan karakter yang meliputi pendidikan moral, pendidikan nilai-nilai kehidupan, religius, dan budi pekerti di setiap institusi pendidikan. Karakter merupakan pola perilaku yang bersifat individual. Menurut Williams & Schnaps (1999), makna dari pendidikan karakter adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh para anggota sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.
Menurut Lickona, ada tujuh alasan bahwa pendidikan karakter harus disampaikan yaitu:
  1. cara terbaik untuk menjamin anak didik memiliki kepribadian baik dalam hidupnya
  2. cara untuk meningkatkan prestasi akademik
  3. sebagian anak didik tidak dapat membentuk karakter yang kuat di tempat lain
  4. mempersiapkan anak didik untuk menghormati orang lain dan hidup di masyarakat
  5. berawal dari permasalahan moral-sosial seperti kekerasan, pelanggaran seksual, ketidaksopanan, ketidakjujuran, dan etos kerja yang rendah
  6. persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja
  7. mengajarkan nilai-nilai budaya
Pendidikan karakter yang diberikan kepada siswa sebagai generasi penerus bangsa mengarah kepada rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli, adil, dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang bermoral, berakhlak mulia, berjiwa patriot, tangguh dan kompetitif yang didasarkan oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan karakter didasarkan pada enam nilai etis yang disebut dengan Enam Pilar Pendidikan Karakter, yaitu:
  1. Kepercayaan
Anak didik harus mampu jujur, membangun reputasi yang baik, tidak mencuri, memiliki keberanian untuk melakukan tindakan yang benar, dan patuh.
2. Respek
Mau menghargai orang lain, toleransi terhadap sesama, memiliki sopan santun dimanapun berada.
3. Tanggung jawab
Anak didik harus berani bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan, berpikir sebelum bertindak tentang konsekuensi atas tindakannya, dan disiplin.
4. Keadilan
Berani memberikan pembelaan kepada yang benar, berpikiran terbuka dan tidak asal menyalahkan orang lain, bermain sesuai aturan, mau berbagi dan tidak mengambil keuntungan dari orang lain.
5. Peduli
Membantu orang yang membutuhkan, menunjukkan sikap peduli, memaafkan orang lain.
6.Kewarganegaraan
Menjadi warga negara yang taat terhadap peraturan dan hukum, melindungi lingkungan hidup, melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat serta mau dan mampu bekerjasama.
Pada pilar keenam, disebutkan bahwa kita harus melindungi lingkungan hidup sehingga perlu juga dikenalkan pendidikan lingkungan hidup di kalangan masyarakat karena pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dasar demi peningkatan kesadaran masyarakat berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup. Jika sebuah bangsa telah memiliki keenam pilar tersebut, dapat dipercaya, jujur, tidak mencuri, dapat menghargai orang lain, mampu bersikap sopan, mau bertanggung jawab atas tindakannya, tidak sembarangan menyalahkan orang lain, tidak mengambil keuntungan dari orang lain, peduli terhadap sesama, membantu orang yang membutuhkan, menjadi warga negara yang baik, bisa bekerjasama dengan orang lain, menaati aturan dan hukum, maka akan terwujud suatu bangsa yang maju dan berkembang serta aman, tentram, damai sejahtera dan niscaya korupsi dan terorisme dapat diberantas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar